Kamis, 28 Agustus 2008

After-rain beat melody...



Bibirku terkatup, namun ujung-ujungnya tertarik ke atas...

Menyunggingkan sebuah senyum berbalas penuh makna

Engkau menatapku tanpa kata, hanya sebuah pandangan sendu

Yang mekar seiring kerinduan setapak gerimis sore hari ini...

Angin memudarkan awan kelabu, dan secercah matahari menerangi cantik jiwamu

Rambut indahmu laksana tergerai di belahan angin senja yang kian semerbak

Mewangi seiring kepergianku di hadapanmu

Di bawah naungan atap jerami yang tersulam rapi...

Aku ingin memilikimu, namun aku takut ini hanyalah gejolak sesaat

Aku memilih diam dan pergi, sebelum engkau bahkan diriku memulainya

Memulai hentakan melodi-sehabis-hujan...

Yang masih berputar di dalam otakku...

Hatiku masih berdesir...

Hatiku masih bergolak...

Namun aku memilih untuk ...

-Diam-

PS : Thanks God for this beautiful after-rain-beat-melody...

Selasa, 26 Agustus 2008

Jual Diri…


Whoops, jangan ngeres dulu baca judul di atas. Maksud saya dengan istilah ‘jual diri’ di atas adalah bagaimana agar kita memiliki posisi atau nilai jual/unggul dalam kompetisi berskala global.

Seperti yang anda semua telah ketahui, bahwa di dalam dunia ini, kita tak akan pernah lepas dari yang namanya persaingan. Bahkan sejak lahir ke dalam duniapun, saat anda masih jadi bayi super imut, anda telah bersaing lewat tangisan anda…Ya! Bersaing untuk mendapatkan perhatian dari ibu anda, atau lingkungan sekitar anda. Insting alamiah anda telah terdidik untuk melakukannya secara alamiah, bahkan (mungkin) saat masih dalam bentuk DNA pada diri kedua orang tua anda.

Semakin hari, kompetisi dalam hal apapun semakin sulit. Sekarang untuk masuk ke sekolah tingkat paling dasarpun (baca : eS De) , nilai kompetisinya sudah melebihi ongkos kuliah saya per tahun.

Masuk kuliah, memilih profesi yang sesuai dengan bakat, minat & hobby, bahkan sampai memilih calon dan pasangan hidup-pun, persaingannya makin hari makin sulit. Istilah yang sempat dilontarkan oleh salah seorang kenalan saya : “Sekarang mah jamannya teman makan teman, senggol kiri senggol kanan…”

Kalau anda pikir punya gelar saja cukup, anda pastinya juga tahu berapa jumlah pengangguran di Indonesia yang ber-ijazah S1, tidak sedikit pula yang bergelar Master, tapi kerjaan sehari-harinya jualan asuransi atau nyales. Maaf, bukannya saya punya sentimen pribadi. Namun itulah fakta yang coba saya sajikan disini.

Tadi pagi saat saya melihat video klip dari Nugie yang berjudul “Lentera Jiwa”. Saya seolah ter-tempelak dengan adegan-adegannya, dimana ada beberapa orang memegang papan nama bertuliskan nama dan profesi mereka saat ini, lalu saat papan nama itu dibalik…tertulis jalur pendidikan mereka dulu yang sangat-sangat melenceng dari profesi mereka sekarang…(Yang saya tersenyum simpul, seorang presenter, dulunya adalah anak arkeologi).

Lalu ada juga gambaran orang-orang yang memang menjalani profesinya atas dasar hobby, dorongan dari dalam jiwa mereka, dan mereka melakukan apa yang mereka sukai (Salah satunya si Sogi-Extravaganza).

Lalu apa hubungannya dengan ‘jual diri’ di atas???

Sekarang katakanlah anda punya hobby, bakat, dan minat dalam dunia desain grafis, anda sangat jenius dalam melukis, menggambar, bikin sketsa, ahli Photoshop, atau apa sajalah itu…Lalu jalur pendidikan anda juga sudah sangat mendukung, anda sekolah desain grafis, sekolah komik, sekolah desainer, sekolah arsitek…

Apa semua itu sudah cukup menambah ‘nilai jual’ anda di mata kebutuhan pasar global?

Ya…tapi hanya 20%

What the…

Ya…

20%

Dan nilai itu tidak akan pernah berubah jika anda belum mencapai suatu titik penyadaran untuk mengeksplorasi, apa saja sebenarnya kemampuan terpendam yang terkubur di bawah alam bawah sadar anda. (Inilah sebabnya seminar-seminar motivasi diri dari TDW, Andri Wongso, atau Mario Teguh yang nilainya jutaan itu laris manis kayak kacang goreng) :p

Oleh karena itu saya berani mengajak anda semua untuk meningkatkan ‘nilai jual’ diri anda di marketplace anda. Pandai-pandailah bersolek, riaslah diri anda se ‘cantik’ mungkin, per-indah setiap sisi jasmani-jiwa-dan-rohani anda, sehingga setiap saat ada jajaran direksi sebuah perusahaan besar, atau CEO sebuah MNC menganalisa presentasi anda, mereka akan berdecak kagum, bukan karena oleh gelar master yang berderet di belakang nama anda yang sudah panjang bukan kepalang itu…Namun karena mereka melihat KARAKTER anda, SISI UNIK saudara…dan itu adalah POTENSI diri anda…

Apa kata kuncinya : Dare To Be Different, Explore What’s Impossible, dan…Say No To Give Up!


Supranatural – Den Liner – Kereta Waktu


Pernahkah kalian mengalami hal-hal yang supranatural?

Apakah kalian percaya pada hal-hal yang bersifat supranatural?

Apa dan kapan pengalaman supranatural terakhir yang kalian alami?

Saya adalah orang yang percaya pada kekuatan supranatural, saya mengakui ada kekuatan-kekuatan yang tak terlihat di jagat raya maha luas ini…

Bertemu dengan yang namanya hantu pocong, saya sudah pernah mengalaminya waktu duduk di semester satu dulu…

Ngerasa de-ja-vu , itu sudah sering banget…

Bahkan seminggu sebelum kejadian 9-11 di menara kembar WTC, saya sudah memimpikannya bahwa akan terjadi hal itu…

Saya mensyukuri kelebihan ini sebagai “gift”

Namun yang masih menjadi pertanyaan besar dalam kehidupan saya adalah sebuah kejadian saat saya masih SMU kelas 1, dimana waktu itu saya masih bersekolah di Malang, Jawa Timur…

Begini ceritanya :

Suatu siang, saya sedang berada di kelas , guru sedang tidak ada dan anak-anak sedang bercanda menikmati ‘jam kosong’…Saya yang tiba-tiba teringat sesuatu hal, bertanya kepada teman di sebelah saya…

”Sekarang hari apa dan tanggal berapa?”

“Sabtu, tanggal xx bulan xx…”

Saya langsung terkesiap mengingat seragam yang saya kenakan juga adalah seragam Pramuka. (Waktu itu hari Jum’at-Sabtu masih wajib pakai seragam Pramuka)

Lho…bukannya sekarang hari Jum’at?Tanggal xx kan?

Teman saya dengan terheran-heran berkata : “Nggak, ngimpi ya kamu…”

Saya memastikan lagi dengan melihat kalender dan jam tangan…

Semua tampak begitu absurd saat saya merasa depresi tak bisa mengingat sedikitpun, apa yang saya lakukan pada hari Jum’at “Yang Hilang” itu?

Sampai di rumah, saya kembali terpekur di hadapan kalender…antara tanggal 7 sampai tanggal 9…Kemana tanggal 8 nya?Kemana hari Jumat nya?Kenapa seragam Pramuka saya sangat fresh, seperti baru dipakai sekali?Padahal itu satu-satunya seragam Pramuka saya…

Saya tak bisa mengingat sedikitpun apa yang saya lakukan kemarin…Jam berapa saya nonton TV, kemaren saya ngobrol apa sama Mama…Tidur jam berapa…

Dan saya masih bertanya-tanya pada diri saya sendiri, hingga saat ini…

(Apa saya diculik Alien? Apa saya dibius? Apa saya…Berkelana naik Den-Liner (Kereta Waktu) … dan berjuta pertanyaan lainnya…)

Hanya Allah Yang Maha Kuasa yang tahu jawabannya…

Jumat, 22 Agustus 2008

Two Un-creepy Creatures : Cing – cing , & La – la


Apa yang terlintas di benak kalian setelah membaca judul di atas? Pastinya bukan kan-cing baju...atau jangan-jangan adegan ’berpelukan’ a’la Teletubbies?

Ooooo...tidaa...kk (ucapkan dengan nada narator Teletubbies :p)

Hehehe...what I’m gonna talking is about my ’new’ dogs.

Tiba-tiba saja dikasih doggy imut & lucu ber-spesifikasi cihuahua mungil berwarna hitam ‘n coklat bernama original dari pemilik sebelumnya : Cing-Cing , eh, nggak sampai 2 minggu, tiba-tiba nyokap ngobrol dengan salah seorang kenalannya yang punya banyak doggy dan disuruh milih satu…dan…hadirlah seekor lagi yang menurutku lebih mirip boneka daripada doggy beneran…si Lala

Kok ya bener-bener kebetulan namanya sama-sama sistem repetisi begitu (La+La , Cing+Cing) :p , oh ya, jenis kelaminnya sama = DC (doggy cewek)

Aku sangat sayang sama doggy, sejak SMP udah hidup bersama berbagai doggy, mulai anak & bapak doggy (Piko + Tekky), si kriwul kribo yang asli dari Russia (warisan mantan nya koko sepupu) , si Tania (Originally spelled as TANJA), si Usa yang super nakal & akhirnya bernasib tragis [as you need to know, Usa = Asu (doggy dalam bahasa Jawa, terus dibalik mengikuti bahasa gaul di Malang] dan terakhir si Bodhong yang setelah tumpengan pake nasi kuning berubah namanya jadi Bona (my mommy didn’t like her pre-name).

Pertama kali si Cing-Cing mengalami proses adaptasi di ’rumah’ barunya, cukup bikin terharu...karena sepertinya doggy yang satu ini mengalami trauma, mata kirinya buta karena berkelahi dengan doggy lain. Jadi kalau ketemu orang baru, badannya selalu gemeteran. Tapi sekarang malah jadi paling galak dan selalu ngasih ’alarm’ pas ada orang asing.

Oh ya, si Cing-Cing punya sentimen pribadi sama Mas Dirtam, salah satu staff di tempat kerjaku. Gara-garanya Mas Dirtam pernah gak sengaja naruh dus aqua dan ngagetin si Cing-Cing yang tidur di bawah meja. Sampai detik ini, kalau ngeliat Mas Dirtam yang asli Banyumas itu, selalu dikejar sambil nge-gonggong...

Makannya pun agak susah, dikasih dog food, malah melengos, maunya Cuma daging-daging – dan – daging...baru akhir-akhir ini aja dia doyan nasi, kalah deh ’master’ nya yang kadang cuma makan nasi + ikan asin :(

Kalau si Lala, baru umur setahun, masih tergolong puppy setengah dewasa, hehehe...walau badannya amit-amit gedhe & super kuat (kalau diajak jalan pagi sering bikin aku hampir jatuh, karena lari nya sambil nubruk2 betisku, kalau nggak gitu sambil muter sampai rantainya mbulet [what the hell is ’mbulet’? :p] di kaki)

Denger-denger si Mama mau beliin Lala ’Scott Emulsion’...walah, aku dulu pas dalam masa pertumbuhan aja paling banter cuma dikasih ’Vidoran’ :p , katanya biar tambah gedhe...ck ck ck...biar bisa dinaikin kali ya?

Melihat polah-tingkah mereka berdua sepanjang hari sangat ajaib, mereka berdua nurut nya cuma sama Mama, ke mana aja Mama pergi selalu nempel, bahkan sampai ikut ke kantor dan tidurnya ya di deket Mama...jadi mirip bodyguard aja...

Yang kadang masih bikin geli, si Lala itu hobby banget men-jilat...sering tiba-tiba dia lari, berdiri setengah menerkam, lalu tanganku dijilatin, kalau nggak gitu, jam tangan aku di-gigit...hehehe...tapi bulunya halus banget, apalagi semenjak di shampo-in pake Dove sama conditioner...

Denger-denger malah abis ini mau diwarnaiin rambut – eh – bulunya jadi abu2...

Hehehe...aya aya wae...

Pertama kali main (Gitar) Bass…


Hmmm…sore yang membosankan, secara hari ini nggak ada tugas rutin, jadi aktivitas di kantor rasanya cukup bikin boring…sambil baca-baca blognya Eva di evadow.blogspot.com , mau coba menggali beberapa memori masa lalu pas masih tinggal di Malang. :)

Setelah vakum dari kegiatan pelayanan We eL (Worship Leader) di GAB – Malang hampir setahun, akhirnya pada tahun 2004 pertengahan, aku ‘terdampar’ di sebuah komunitas baru bernama GMS…

Setelah 2-3 kali gath, kok ya pas dibuka pendaftaran pelayanan di berbagai bidang…merasa bisanya main gitar cuma genjrang-genjreng gak jelas, main kibor cuma bisa kunci C, maka aku mendaftar jadi singer (bukan…bukan merek mesin jait itu… ^^).

Bermodal suara yang menurut saya cukup lumayan dibanding Rhoma Irama, dan juga modal nekat…akhirnya setelah melewati ujian saringan masuk jadi singer GMS (USMJSGMS) yang waktu itu dikomandani oleh Yulian (Sekarang jadi Pastor Worship di GMS Jakarta) sang keyboardist mellow… :p , aku dinyatakan lulus jadi singer

Suka dukanya…Jam 6 tet udah harus hadir & ikut doa persiapan…kyaaa…mana waktu itu aku masih kos & terkenal susah bangun pagi…sekalinya telat gara-gara sakit perut jadi gak boleh naik ^^ …padahal tampang udah ganteng plus dasi melekat di kerah kemeja super rapet yg bikin gerah itu :p

Dulu kalau sepulang kuliah, gak ada kegiatan , pasti seringnya main ke kantor GMS, secara disana banyak teman-teman yang bisa diajak share dengan lebih leluasa, atau kalau nggak gitu iseng ngeliatin junior2 yg pada main basket.

Pada suatu kesempatan yang benar-benar sangat iseng, aku coba ngangkat gitar bass yang ada di ‘kotak kaca’ -> / ‘akuarium’ nya pemain musik. Waktu itu sih masih pakai Ibanez hitam 4 senar SR 300 DX…wah, cukup enteng dan gak bikin pegel pundak, lalu aku iseng-iseng metik senar dan mainin beberapa bar note dari lagu yg aku tau…

Eh, lewatlah Ko Andy, pelatih dan juga pemain bass senior di GMS…langsung aja ditodong…wah, Gildy, kita kekurangan pemain bass nih (waktu itu cuma ada Ko Andy, Yohan baru mulai belajar bass, dan belum ada Ronny…)

Dan setiap hari kamis jadi wajib latihan sama Ko Andy, sampe tangan pada belel dan berbalut plester Hansaplast, secara tanganku gampang berkeringat & basah, jadilah senar bass yg gendut-gendut itu sukses membelai buku jemari tangan kiriku dengan penuh kekejaman…sampe berdarah kadang-kadang (^^!)

Pertama kali main, di ibadah Youth, walau nervous, sukses juga, lalu main di Ibadah Raya, sukses juga…beberapa kali bikin mistake, jadi diomelin sama captain musik, tapi ya diterima aja…

Dulu kalau main aku selalu berdiri, dengan alasan, karena feeling belum kuat, aku bisa nyontek pattern bass dari jari-kiri nya pemain kibor…hehehe (ketauan deh…) , kecuali udah apal banget sama lagunya…

Semakin lama, jadi semakin sayang sama si blacky, sampe anak-anak bilang, awas jangan nyenggol ‘istrinya’ Gildy…hehehe…lha gimana lagi, itu gitar aku yang nge-lap-in, digosok pakai San Poly biar nggak karatan senarnya, dipoles bodinya sampai wangi…dan untuk sekedar naruh aja aku selalu hati-hati banget… J

Satu kejadian konyol lagi adalah sejak didirikannya ‘akuarium’ khusus bagi pemain drum (insulator suara, agar suara per instrumen lebih fokus saat di input ke dalam mixer) , ruang gerak pemain musik jadi semakin terbatas, aku nggak bisa lagi terlalu ekspresif dalam bermain, seringnya ujung gitar jadi kepentok kaca dan membuat bunyi yang cukup mengangetkan…”Dhueeeenggg…!!!”, hyyyiii, sekalinya kejadian kacanya retak dan harus diganti…(that was not me who broke the glass :p)

Sedangkan komentar terlucu dari salah seorang anak sel-ku dulu yang namanya aku sebut di bagian paling atas tadi, si Eva…adalah : ”Gildy, ntar di surga main bass katanya…”

Hahaha…gak bisa ngebayangin pakai jubah putih gitu pegang2 si blacky…

Kalau inget2 momen itu, aku cuma bisa senyum or ketawa kecil…mengingat sekarang kehidupanku sungguhlah jauh dari permainan bass, dan melenceng jadi pemain kibor :p

Hahaha…paling jadi kangen sama chord2 jazzy dan jadi nge-jam bareng si Anton, pemain bass partner ku sekarang…hehehe…

Viva Gitar Bass!

PS : Miss you all that I can remember : Yulian, Ronny, Yohan, Danny, Yohanes, sama Koko pemain drum yang aku lupa namanya yang pindahan dari Surabaya, yah sebut saja KPDYALNYPDS :p

Suzuki Skywave – Sebuah Review…


Setelah beberapa minggu melewati berbagai proses perenungan yang cukup panjang dan melelahkan dalam memilih kendaraan bermotor roda dua untuk aktivitas harian, akhirnya pilihan saya jatuh pada Suzuki Skywave 125 (UW125).

Untuk kategori skubek, mungkin ukuran body Skywave tergolong bongsor dan cukup berat, bahkan hampir mirip dimensi motor bebek pada umumnya. Dengan komposisi dua buah shock absorber sistem oli & spring pada bagian belakang, membuat stabilitas skubek ini tak tertandingi sampai saat ini. Gejala oleng, spin / slip saat pengereman pun dapat diantisipasi dengan baik.

Untuk perawatan sendiri, skubek ini tergolong mudah, yang terpenting jangan telat ganti oli, saringan oli, bersihkan saringan udara dan karburator, cek CVT...beres...gak terlalu ribet dengan part lainnya.

Urusan konsumsi bahan bakar pun, jika dibandingkan dengan skubek merk lain, maka Skywave boleh dibilang cukup irit. Pada awal test konsumsi bahan bakar, dengan tanpa mengubah settingan awal pabrikan, diperoleh tingkat konsumsi variatif antara 31,6-33,5 km/L , namun dengan cara riding yang lebih teratur lagi atau istilah nge-trend nya sekarang econo-ride, serta sedikit setting-an ulang karburator, saya berhasil menorehkan angka 44,04 km/L, cukup fantastis bukan?

Hasil ini diperoleh dengan metode penghitungan seperti ini : Pada km 380,1 di odometer, kondisi tangki kosong, diisi premium Rp 15.000,- (2.5L) , Pengisian berikutnya saat jarum indikator menunjukkan E, adalah pada posisi km 490,2. Artinya, premium habis dikonsumsi dalam jarak 110,1 km. Dan konsumsi km/L adalah 44,04 (110,1 : 2,5)

Hasil test ini tentu saja sangat bergantung pada kondisi jalanan, tanjakan, turunan, curve, kemacetan, cuaca, dan lain sebagainya.... (^o^)

Saat review konsumsi bahan bakar ini ditulis, saya masih melakukan test signifikansi jika menggunakan pertamax reguler (oktan = 92), dan akan melakukan ujicoba juga pada jenis pertamax plus (oktan = 95)

Viva Skywave!

What drives your life?


What drives your life, Gildy? My Pastor asked me two days ago

Lalu kami terlarut dalam pembicaraan serius antara laki-laki dengan laki-laki… J

Dalam hidup, seringkali kita memilih suatu jalan kehidupan yang ’average’, biasa-biasa saja. Hidup adalah untuk makan, mencari uang, memenuhi kebutuhan hidup, dan semuanya terus berputar tanpa terjadi sesuatu yang luar biasa dan berarti dalam kehidupan kita.

Bahkan saat ini, tanpa sadar, saya telah melewatkan 1/3 dari waktu kehidupan saya (dengan asumsi waktu hidup manusia rata-rata 75 tahun), dan saya belum merasakan adanya sesuatu yang bisa memberikan impact luarbiasa dalam kehidupan pribadi saya.

Sesuatu yang mengendalikan hidup kita, atau lebih tepatnya ”passion of life”, pasti akan membuat hidup dan semangat kita selalu terbakar, untuk melakukan sesuatu hal dengan penuh semangat, dan membuat kita selalu berkata : ’It’ is my life (apapun ’It’ itu).

Kita tak seharusnya hidup biasa-biasa saja, hidup haruslah menjadi sesuatu yang extra-ordinary – luar biasa. Namun untuk menemukan apa yang disebut sebagai ”Popeye’s Moment”)*, seringkali diperlukan perenungan dan pengorbanan dalam jangka waktu yang tidak singkat.

David Oyedepo, seorang penasehat yang sangat luar biasa dari beberapa kepala negara, perlu waktu 16 jam sehari untuk bekerja keras, belajar, berdoa, dan berpuasa, sampai dia menemukan apa yang men-drive kehidupannya.

Satu hal yang perlu kita ingat, akan sangat luar biasa, jika sesuatu yang men-drive kehidupan kita, adalah kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Bukan keinginan atau kehendak pribadi semata.

Oleh karena itu sampai saat inipun, saya tetap berdoa dalam hati saya : ”God, show me Your will in my life…Let me seek for ‘it’ , and let me find ‘it’…

*) Popeye’s Moment : saat dimana Popeye sering mengatakan : “I Can’t stand it anymore…” , lalu mengambil sekaleng bayam untuk menambah kekuatannya dan melawan Brutus…

Kamis, 21 Agustus 2008

Botani Square...Tempat Nongkrong (Lumayan) Nyaman




Pusing, BT ma tugas kuliah yang menumpuk, pusing ma kerjaan yg nggak kelar-kelar, saat nya refreshing dulu - lah....

Hehehe...Botani Square adalah salah satu mall yang paling ramai dan paling banyak dikunjungi di kota Bogor yang semakin padat ini. Usia mall ini masih 2 taon-an (menurut informasi teman...maklum, secara saya bukan "native" Bogor :p)

Apa yang bisa kamu dapet di Botani Square...yg jelas, satu-satunya Starbucks di Bogor cuma ada disini, lalu J.Co , A&W , lho...kok jadi makanan semua yg dibahas...hehehe...secara kalau kesini saya pasti makan...seringnya sih di Solaria :p

Kalau ke Botani Square [kalau disingkat jadi BoQuare = Boker -> pertama dengar istilah ini dari Sandra (ih jorok...) ] , tujuan utama saya kalau gak belanja kebutuhan bulanan ke Giant, ya pasti ke Gramedia, entah sekedar liat-liat buku baru [seringnya sih jadi beli... (T.T)]

Lokasi BoQuare sangat strategis, terletak di samping IPB, di depan tugu kujang yg merupakan ikon kota Bogor, dan dekat dengan terminal bus utama, BaranangSiang (tinggal jalan kaki 100 m'an) , dan juga Mall terdekat bagi orang jakarta yg menuju Bogor jika dihitung dari Jakarta (selain Bellanova dan Cibubur Juction)...

Makanya Mall ini sering menjadi tempat janjian bagi beberapa orang dalam rangka deal business dengan orang Bogor...saya sendiri beberapa kali membuat deal business di Botani... :)

Lantai (kalau gak salah 3) BoQuare masih banyak yg kosong, tapi bulan September ini udah pasti diisi oleh Celebrity Fitness & untuk Cineplex 21 nya menyusul...

Jadi kangen nih minum teh upet...murah meriah dan menyegarkan teggorokan, lokasinya ada di samping counter jeans mobile power, dari Breadtalk, belok kanan, belok kiri, silahkan duduk...
Hehehe...

One of my favourite spot di BoQuare...

Selasa, 19 Agustus 2008

Kehilangan Data = Sucks...


Kehilangan data dalam media penyimpanan sementara semacam removable media (such as flash drive, memory cards, or any others) adalah hal yang sangat menyebalkan, apalagi kalau belum dibuat back-up nya... :(

Seringkali kehilangan data terjadi pada saat 'deadline'...misalnya, saat mau ngumpulin tugas kuliah, mau nge-print, mau...ehm...nglamar (kerjaan...bukan anak orang :p) , de el el...

Dan itu baru saja terjadi pada saya...

Hah! Seorang pegawai IT bisa begitu lalai???!!!

Yah, pegawai IT juga manusia...

Padahal saya tergolong rajin bikin backupan data tiap seminggu sekali, baik di secondary PC, primary laptop, dan dalam kepingan Cakram Digital (CD)...

Saya tak terlampau menyesalkan kehilangan file2 foto, karena separah apapun, saya bisa recover dengan "Die Datenretter"

Yg saya sesalkan adalah saya kehilangan program Norman untuk recover file2 office & notepad saya, yang terjangkit virus saat kunjungan ke kantor salah satu klien...begitu colok....DASH...!!!
Semua folder langsung berubah jadi ekstensi-ekstensi tidak jelas...

Huaaaaa....lebih parahnya lagi, saya lupa, dimana saya menyimpan file2 backup-an mingguan...
:(

Huks...semoga cepat ingat... :D

Minggu, 17 Agustus 2008

Loosing Weight...

Tadi siang ngecilin celana jeans yang udah beberapa bulan nggak aku pakai
Jeans CK warna hitam yang aku beli sekitar tahun 2005

Celana itu udah kedodoran banget sejak bulan April kemaren, jadi males
karena harus pakai sabuk kalau mau makainya :p

Pas diukur sama tuh tukang jeans, ketauan dulu lingkar pinggangku sempet
menyentuh angka fantastis 104 cm, dengan berat badan waktu itu yg mencapai 104 kg juga...
bener-bener nocan (nomer cantik :p)

Asal anda tau, lingkar pinggang di atas 100 cm memiliki resiko penyakit jantung yang
lebih besar lho :)

Nah, saat ini berat badanku 80kg, dengan tinggi badan 170 cm, dan lingkar pinggang 94 cm

Uwoogh, dahsyat, hanya dalam waktu 6 bulan, aku bisa menurunkan 24 kg dan mengecilkan
lingkar pinggang sampai 10 cm, dahsyat...

Padahal aku dulu udah mati-matian diet, tapi mungkin waktu itu caranya yang salah &
terlalu ngotot...

Tapi sejak dibantu dengan diet hi-protein (hewani), low carb, dan tentunya dengan pola
hidup yg sehat (tidur gak lebih dari jam 10, at least seminggu 2x jogging selama 30 menit)
dan merebus semua makanan yg seharusnya digoreng...yeap...itulah hasil yg saya raih...

awesome...

Hummm...masih pengen nurunin pas kayak semester 1 dulu, pas wajah belum chubby 'n masih
tirus :p , hehehe...saat itu awal semester 1 (Tahun 2001) beratku masih 74 kg...

Yak...semoga dalam 3 bulan ke depan bisa terwujud!

Mohon dukungannya... :)

'n semoga bisa memotivasi yg lagi berusaha ngurusin badan :D

Minggu, 10 Agustus 2008

Roti Lite 'n Bite....Uwooooghh...(Damn) So Good!



Sore tadi pengen meneguk sekaleng Heine'meisser...hehehe...
Langsung aja cabut ke Circle K, [Convenience Store 24 Jam yang pusatnya di Bali itu lho :) ]
melihat rak display di sebelah kiri di dekat ATM Box Permata, kok ada jajaran kue-kue yang
tampak menarik...

Merk nya Lite n Bite, dan waktu saya lihat bagian bawahnya, ada tag "Exclusively Made For Circle K"...Hmmm, berarti ini roti emang cuma ada di Circle K :D

Lihat ukurannya yang jumbo (saya beli yang Jumbo Cheese-> secara saya emang sedikit addicted sama keju) , dan harga yg cukup murah untuk ukuran segitu (Rp 6500,-)

Saya coba beli satu...

Berjalan ke kasir, membayar belanjaan...lalu pulang dan langsung melucuti bungkus Lite n Bite...

Sobekan pertama langsung meluncur ke mulut...Hmmm, wah! Kejunya 'batangan'...
terakhir makan roti isi keju seperti ini adalah Roti Deluxe di kota kelahiran saya dulu...hehehe,
terus paling banter juga ketemunya roti Frans (Surabaya)...

Rotinya cukup empuk & harum, perpaduan manis gurihnya pas dengan penempatan keju batangan yg cukup panjang, disertai parutan keju yang agak besar-besar sebagai toppingnya...

Overall saya beri nilai 4,5 dari 5 bintang...hehehe

Dibanding dengan roti keju sari roti yang cream cheese...saya prefer roti ini (harganya juga lebih miring dibanding sari roti yang Rp 7.900,- (^0^)v

Next time mungkin saya akan mencoba rasa yg lain... hehehe...

Jumat, 08 Agustus 2008

Sehat itu Mahal (katanya...)

Sehat itu mahal...(katanya...katanya...)
Tapi memang iya kok, dan saya merasa sangat kesal dengan mahalnya kesehatan di Indonesia...

2 hari yang lalu pergi ke Botani Square, tempat wajib nongkrong saya kalau pas lagi BT...
pas lihat-lihat All New Honda Jazz yang lagi nangkring di zona pameran di depan Starbucks
Seorang salesman Celebrity Fitness menghampiri saya...

Sebenarnya saya sudah tergabung dalam keanggotaan klub kebugaran, Santana Gym, tapi akhir-
akhir ini malas sekali mau pergi kesana...karena ada beberapa hal yang memang saya nggak sukai
dari Gym tersebut (gak usah disebutkan lah...^^)

Setelah menjelaskan berbagai tetek bengek detailnya lewat brosur presentasi dan display pada
wide LCD...

Mulai deh dibicarakan masalah harga...

Harga 1,5 juta joining fee dicoret2, 900 rebu per bulan dicoret2 (biar kelihatan murah :p)
Ketemulah angka 341 rebu per bulan...
tapi harus bayar dimuka untuk 2 x (awal dan akhir) , dan mengikat selama 12 bulan, plus administrasi 231 rebu...total 913 rebu harus dibayar dimuka...

hiks...dengan uang segitu saya bisa 10 bulan latihan di Santana, atau 9 bulan latihan aikido...

Huehehehehe...emang belum saatnya menikmati fasilitas A class gitu , hehehe...

Hidup adalah prioritas :p


(Huhuhu, pengeee...nnn) wk wk wk wk (^o^)