Selasa, 30 September 2008

Doraemon's Ending




Apa kalian sudah pernah tau endingnya doraemon? Yah, walau bukan ending resmi dari Fujiko F.Fujio, dan hanya merupakan fan-fiction (cerita fiksi alternatif yang dibuat oleh fans mangatertentu). Tapi saya suka banget sama ending nya yg sangat menyentuh.

Fenomena Time Paradox yang dibicarakan oleh Dekisugi, benar-benar mengena...Bahwa kepergian Doraemon ke masa lalu mengubah apa yang seharusnya menjadi masa depan Nobita menjadi jauh lebih baik (entah dari sudut pandang siapa, silahkan anda sendiri yang menilainya), saya sendiri sudah hidup bersama Doraemon selama 18 tahun :)

Well, silakan dinikmati saja :






















The Camp, The Touring 'n The Barbeque Night

Oh, akhirnya setelah sekian lama, punya juga kesempatan buat posting blog lagi, walaupun harus dengan kerja keras, mengingat kondisi fisik belum sepenuhnya pulih 100%.

Hari Sabtu pagi jam 4 udah bangun dan langsung cabut ke Cipanas bersama rombongan, naik motor, berangkat jam 5, nyampai di Bukit Raya Resort jam 06.30....

Puas dengan "ospek" khusus buat hamba-hamba Tuhan se-BPW IV selama 2 hari, ada beberapa kejadian menarik, salah satunya pertemuanku dengan Vhermhena Willslouise :) , he he he...

But I'll talk later about it :)

Pulang hari minggu jam 17.00 dengan kondisi jalan berkabut plus gerimis, membuat stamina benar-benar terkuras...

Dan kemaren masih harus merasakan "capeknya" barbeque-an sama anak-anak youth sampai jam 01.30 dini hari...

Jam 04 pagi badanku demam cukup tinggi, sampai nggak bisa bangun...
Berusaha sekeras mungkin menekan rasa sakit, aku langsung ke dapur bikin aer panas, mandi, sarapan roti keju panggang bikinan si Riel sisa kemaren, langsung minum antibiotik sama parasetamol, fenilpropanolamin, yah...mendingan, walau badan rasanya masih kayak habis dipukulin Tyson (bug...bug...bug...ko jadi iklan Promag)

Jam 08-11 ngelayap sama Michael nyari bubur ayam, terus maen ke rumah Yogi, walau disana akhirnya cuma terlelap di atas sofa :D

Akhirnya memutuskan untuk pulang, makan siang, minum obat lagi, kali ini lebih lengkap...dengan glyceril guakolat dan dexamethasone, karena tenggorokan makin meradang...

Langsung deh tewas, baru bangun jam 15:30 langsung ngenet, nonton Keitai Sousokan-7 episode-1 sama Kamen Rider Dragon Knight, sms an, YM an sama Dracoola

Malam ini malam takbiran, nggak tau deh liburan sampai tanggal 5 ini mau diisi dengan apa, he he he...

Moga aja besok lebih menyenangkan...

Di luar 'perang' sudah 'meletus' , dar...der...dor...bunyi petasan...

Turut mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakannya... :D

See ya, guys...

Minggu, 14 September 2008

Sulitnya bangun pagi akhir-akhir ini :p (Gak Penting)

Kemarin seharian sibuk banget, mulai selesai ibadah pagi langsung menuju Gadog 'coz pagi-pagi udah terima telepon dari Pak Kasatlantas...pulang udah menjelang sore...

Berhubung bulan puasa, sungkan mau makan di TMC (Traffic Monitoring Center), jadi pulangnya langsung mampir ke Alfamart beli beberapa snack (Momogi, Veetoz, Richeese), Roti tawar, 'n Susu Ultra, berhubung gak ada yg lowfat, ya beli yg fullcream :)

Sampai rumah masih ada 'PR' harus betulin printer nya si Ratih, eh-gak bisa-ya wiz aku nyerah...huks...

Lalu ngenet cari materi-materi networking , LAN, & radio wireless...uagh...gak tahan, aku pamit sama Mom lalu pulang ke Base 72

Nyelesain jadwal baca dari Keluaran 21-Keluaran 24...
Ndengerin MP3 nya Do as Infinity sambil SMS an bentar, gak kerasa bangun2 udah jam 4 pagi gara-gara ada SMS nyasar, minta kenalan pula, halah...

Aku NGGAK BISA BANGUN...
punggungku rasanya bueraaaaatttt....
tulang2 rasanya lemezzzz...
otot-otot kaku...

rasanya aku udah lama nggak pijit, dulu mah rutin paling nggak 2 bulan sekali, tapi udah setaon ini aku nggak pernah pijit, kecuali kemaren gara-gara tangan kiriku keseleo tabrakan sama mobil Timor di depan Botani Square (ngantuuuk siiih... :p)

Akhirnya baru bisa bener-bener "melek" jam 8, langsung mandi, bikin sarapan, nyuci baju...minum susu...halah...

ya, sekarang nerusin gawean lagi, ntar sore mesti ngajar anak-anak les ku, besok mereka waktunya MID-test...

Huhuhu...ini laporan siang hari ini, ciao!

Kamis, 11 September 2008

The Missing : Lilac



...Akhir Musim Gugur 2005...

Lilac berusaha memalingkan muka saat Toshio menamparnya tepat di pipi sebelah kanan, tidak keras, namun cukup untuk membuatnya tersadar akan hal bodoh yang baru saja hampir diperbuatnya...

"Kamu pikir dengan melompat ke dalam sana akan membuat segalanya berakhir dengan baik?!"
"Simply stupid like always..." , Toshio masih juga belum puas mengumpat, walau matanya nanar menatap dinginnya cahaya gemerlap yang dipancarkan gelapnya warna sungai Sumida...

Lilac tidak bisa berpikir, otaknya bagai sebuah harddisk tua yang stuck. Namun akal sehatnya belumlah mati. Dia masih bisa berpikir, tidak lucu jadinya kalau kakak sepupunya yang punya sakit jantung itu mati kaku kalau melihat headline berita kematian seorang gadis berumur 18 tahun yang ditemukan mengambang di Tokyo Bay...

Fantasinya buyar saat Toshio kembali menggandeng tangannya, menariknya dengan kasar tanpa kata-kata...

Butiran-butiran putih mulai menggumpal, bersatu dengan nafas Lilac yang semakin memburu mengikuti langkah Toshio yang semakin cepat dan menghentak. Langkah berat seorang pria yang mencintainya dengan penuh pengorbanan...

Dan untuk pertama kalinya setelah setahun mereka menjalani kehidupan bersama...Lilac melihat...

...Toshio menangis...

Tetes air matanya begitu deras, berderap seiring langkahnya, dan merasuk pada setiap elemen salju yang mulai terhampar di jalanan Nakamise...

Kuil Sensoji tampak bersinar merah karena efek horizon barat di akhir musim gugur...
Serupa semburat merah yang terpancar lembut dari kedua pipi Lilac...
Rambutnya menari-nari mengikuti setiap derap langkah memburu kedua insan yang dilanda gulana itu...

Dan ranting-ranting kering sakura melambai diterpa angin dingin, seolah bertanya kepada mereka berdua : "Sampai kapan kalian ingin berlari..."

Selarik hamparan padang bersambut senja Kala mentari berpingit pada singgasana Raja Ke peraduan rembulan aku mengadu atas sepiku Saat ribuan mata tombak beradu dengan panah apiku Asmara lampau tak layak dikenang Membawa sempurna pergi dari imaji yang lekang...

"Hentikan!" , teriak Lilac pada Toshio yang melagukan setiap bait puisinya sambil tetap berlari...
Namun Toshio masih saja berlari menggenggam erat telapak tangan dan jemari Lilac...

Sampai Lilac kehilangan kesabarannya...
Sekuat tenaga dia menahan langkahnya, sambil menarik balik tangan Toshio, sehingga Toshio kehilangan keseimbangan dan jatuh terjerembab menimpa Lilac...

Mereka berdua jatuh di atas dinginnya salju yang mulai menebal...

"Aku ingin ke Asakusa..." , bisik Lilac di telinga Toshio...

Kerjapan bening mata indah Lilac adalah mantra sihir termanjur untuk menghapus segenap murka & kesedihan Toshio...

Toshio tidak menjawab permintaan Lilac...
Dia hanya bertumpu pada kedua lengannya dan memandangi wajah lugu Lilac yang bersemu merah lembayung. Menyebarkan kehangatan aura mistik yang mengikat tubuhnya...

Lilac memejamkan matanya perlahan saat wajah Toshio semakin mendekat di hadapannya...
...dan...Lilac memegang erat bahu Toshio, melepaskan setiap beban dan deritanya...

...Sementara, aku hanya bisa berdiri di sana saat melihat...
...bibir mereka bersentuhan...

...Aku tersenyum...dan melemparkan liontin tabung perak yang ku genggam sedari tadi itu ke aspal jalanan...membuatnya berdenting nyaring...

Memulai awal sebuah simfoni lain yang mengalir begitu hangat & megah...
Dan aku semakin takjub...
Akan indahnya cinta...

(To be continued)

-Disclaimer :
All materials written on the story : The Missing : Lilac was taken from the script-draft of Gildy365's document, September 12, 2008 , 00:34 AM